REVOLUSI KUBA (SEJARAH AMERIKA)
SEJARAH AMERIKA
“PERJUANGAN FIDEL CASTRO DALAM
NEGARA SOSIALIS (KUBA) ”
MAKALAH
diajukan
guna memenuhi salah satu syaratmenyelesaikan tugas
Ujian akhir semester mata kuliah sejarah
Amerika
Ridho R. Putra
(120210302099)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2014
KATA PENGANTAR
Puja dan
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT,yang mana berkat Hidayah, dan
inayahnya penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
Yang
kedua, shalawat serta salam semoga tetap kita limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang mana telah membawa kita pada zaman zahiliah menuju zaman yang terang
benderang ini. Dalam penulisan
makalah kali ini, kami mempunyai kesempatan untuk mengangkat tema “Perjuangan Fidel Castro
DalamNegara Sosialis (Kuba)”, yang mana dengan tema kali ini, kami berusaha
untuk menggali lebih dalam lagi akan ilmu pengetahuan yang masih belum kami
ketahui sebelumnya, terutama masalah sejarah Amerika.
Dalam
penulisan makalah ini, masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif, agar pada penulisan
makalah yang selanjutnya bias lebih baik lagi.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kuba merupakan sebuah negara kecil yang terletak di
Karibia utara, padapertemuan Laut Karibia, Teluk Meksiko dan Samudra Atlantik.
Kuba pertama kalidikunjungi oleh bangsa Eropa ketika Christopher Columbus
mendarat di ujungtimur Kuba pada 28 Oktober 1492, kemudian Spanyol mengirimkan
pasukannyauntuk melakukan invasi terhadap Kuba yang dipimpin oleh Diego
Velazquez deCuellar. Sejak itu Spanyol menaklukkan penduduk pribumi dan
berkuasa atasKuba. Diego Velazquez de Cuellar ditunjuk sebagai Gubernur Kuba
untukSpanyol pada 1511 dan membangun sebuah villa di Baracoa yang
menjadiibukota pertama pulau itu.
Spanyol
membangun sebuah koloni baru di Kuba dengan menyingkirkanpenduduk asli yang
telah menghuni pulau itu. Sekitar 16.000 hingga 60.000penduduk asli dari suku
bangsa Taino dan Siboney telah menghuni Kuba sebelumkolonisasi. Penduduk asli
Kuba tersebut dipaksa masuk ke dalam encomiendas(semacam daerah
perlindungan) pada masa pendudukan pulau Kuba oleh Spanyol.Banyak penduduk pribumi
Kuba yang menjadi korban kebrutalan paraConquistador Spanyol.
Kuba
pertama-tama dijadikan basis untuk penaklukkan Spanyol ke benuaAmerika. Setelah
penaklukan benua Amerika, harta kekayaan yang dihasilkan,emas dan perak yang
ditambang, batu-batu berharga dan produk-produk pentinglainnya dikirim dari
benua Amerika dengan menggunakan pelabuhan-pelabuhanKuba sebagai pelabuhan yang
aman dalam perjalanannya. Pada masa itu terjadiberbagai pemberontakan penduduk
pribumi, seperti yang dipimpin oleh Guama,salah satu pemimpin Taino terakhir
yang mengadakan pemberontakan terhadapkekuasaan Spanyol. Namun berbagai macam
pemberontakan oleh pendudukpribumi akhirnya dapat diatasi oleh Spanyol.
Pemberontakan
dari penduduk asli Kuba tidak lagi mengancam, kemudianmuncul ancaman-ancaman
lain dari para bajak laut dan kapal-kapal tentarasewaan oleh pemerintah asing
serta penyerbuan oleh negara-negara lain.Serangan-serangan tersebut
mengharuskan Spanyol mengadakan konvoi-konvoiuntuk melindungi kapal-kapal dan
membangun benteng-benteng untukmelindungi kota. Merkantilisme Spanyol membuat
negara itu mempertahankanKuba dalam keadaan yang relatif terisolasi dari
pengaruh-pengaruh luar. Namunsejak pendudukan Havana selama satu tahun oleh
Inggris pada 1762 pada akhirperang tujuh tahun, Kuba menjadi lebih terbuka
secara ekonomi terhadap imporbudak dan kemajuan-kemajuan dalam penanaman dan
pemrosesan gula.
Tahun 1791
hingga 1804, banyak orang Perancis yang melarikan diri keKuba dari revolusi
Haiti beserta budak-budaknya, yang mempunyai keahliandalam mengolah gula dan
menanam kopi, sehingga menjadikan Kuba produsengula utama di dunia. Pada tahun
1884 perbudakan dihapuskan setelah prakteknyamelemah pada masa perjuangan untuk
memerdekakan Kuba.
Perjuangan
koloni untuk merebut kemerdekaan ini berlangsung mulaipertengahan abad ke-19,
dengan perjuangan pertama yang menghasilkan perang10 tahun yang dimulai pada
tahun 1868. Penjajahan tiga abad yang membawakesengsaraan bagi Amerika Latin
telah mendorong timbulnya cita-cita, tekad dansemangat bangsa di kawasan ini
untuk merdeka. Kuba akhirnya dapat melepaskandiri dari cengkeraman Spanyol
dengan bantuan Negara adikuasa Amerika Serikat.Pada tahun 1895 muncul revolusi
besar-besaran dan terorganisasi melawanSpanyol dengan tokohnya Jose Marti.
Revolusi ini menyebabkan intervensilangsung dari Amerika Serikat terhadap Kuba,
karena banyaknya pendudukAmerika Serikat yang telah mati dan menjadi korban di
Kuba.
Keterlibatan
Amerika Serikat dalam perang Spanyol Amerika 1899, tersebut timbul ketika kapal
perang Amerika Serikat, Maine, secara misterius diledakkan di pelabuhan Havana.
Perang dengan Amerika Serikat itu mengakibatkan terlepasnya Kuba dengan Puerto
Rico, serta Filipina dan Guam, dari tangan Spanyol, namun perang tersebut tidak
membuahkan kemerdekaan sejati bagi Kuba, yang terjadi hanyalah pengaruh Spanyol
digantikan olehAmerika Serikat. Negara Kuba diberi kemerdekaan resmi pada tahun
1902, akantetapi Kuba baru diperkenankan memperoleh kemerdekaan resmi
setelahmenerima Amandeman Platt sebagai bagian dari konstitusi baru
Kuba. Padakenyataan Amandemen Platt itu mengubah Kuba menjadi sesuatu
yang sangatmirip dengan jajahan Amerika Serikat yang tak pernah ragu–ragu
menerapkantekanan atas dasar hak istimewanya itu.
Amerika
Serikat selama lebih dari setengah abad menjadikan pengaruhpolitik dan
ekonominya sangat terasa di Kuba. Keterlibatan Amerika Serikat inimerupakan
bentuk intervensi asing yang terlalu ikut campur terhadap masalahdalam negeri
Kuba. Intervensi asing Amerika Serikat terhadap Kuba merupakanduplikasi dalam
bentuk mini datangnya kembali penjajahan asing. Umumnyadalih yang lazim
dipergunakan adalah untuk melindungi jiwa dan harta bendamilik warga negaranya
di luar negeri, atau untuk ikut bertanggung jawabmembina perdamaian kawasan.
Intervensi tersebut untuk menangkal adanyakekhawatiran terhadap pengaruh asing
yang mulai timbul setelah selesainyaperang kemerdekaan. Begitu dimulai
perdagangan yang meluas dengan Amerikaserikat dan Inggris, mulai timbullah
kekhawatiran bangsa-bangsa Amerika Latinterhadap pengaruh asing, di bidang
ekonomi, perdagangan dan investasi modalasing disektor perindustrian, dan
meluas kepada nilai-nilai kebudayaan asing.Republik Kuba mengalami serangkaian
pemberontakan, kudeta, dan setiap bentukperjuangan intern pada tahun 1920 melahirkan
kediktatoran Gerardo Machado Y.Morales. Pemerintahan Machado lalu digulingkan
oleh golongan revolusioneryang dipimpin oleh Fulgencio Batista, kemudian
mengambil alih pemerintahan
sebagai seorang
diktator pada tahun 1934 yang mendapat dukungan dari AmerikaSerikat.
Pada Oktober
1944 sampai Oktober 1948 Kuba dipimpin oleh PresidenRamon Grau San Martin, dan
mulai Oktober 1948 dipimpin oleh Presiden CarlosPrio Socarras. Pada September
1933, Batista mengadakan “pemberontakansersan” yang menjatuhkan Gubernur
Provisi Carlos Manuel de Cespedes yangsebelumnya menjatuhkan diktator Gerardo
Machado y Morales. Bukannyalangsung berkuasa, Batista malah mengendalikan
banyak presiden boneka sipilsambil menyusun kekuatan di angkatan bersenjata
dengan menjadi ketua stafangkatan bersenjata hingga 1940, saat ia sendiri
terpilih sebagai presiden.
Batista
memulai program besar pelayanan publik dan benar-benarmeningkatkan ekonomi.
Batista memperbolehkan mafia di bawah pimpinangangster New York Meyer Lansky,
dan menjalankan kasino di sana. Di bawahpanduan kejahatan lansky, Kuba menjadi
pulau peristirahatan bagi AmerikaSerikat yang terkena karena cerutu, musik, rum
dan kebebasan terhadappelacuran. Batista sendiri memperkaya diri dengan suapan,
dan di akhir masajabatan presiden pertamanya pada 1944, ia pergi ke Florida
sebagai orang kaya.meningkatkan ekonomi.
Pada tahun
1952, Batista kembali ke Kuba, menguasai pemerintahanmelalui kudeta tak
berdarah. Dua tahun kemudian Batista menjabat sebagaipresiden lewat pemilu
rakyat dan terpilih kembali pada tahun 1958. Tetapi,periode kedua jabatannya
ditandai dengan represi brutal. Batista mengendalikanpers, universitas, dan
kongres dengan tangan besi. Batista juga menangguk untungdari meningkatnya
perekonomian .
Batista yang
tidak memahami sendiri tentang kondisi dalam negerinya, dimana penderitaan
rakyat meningkat, sementara Amerika sendiri sebagai salah satuNegara demokrasi,
sejak awal tidak pernah mendukung aksi kudetanya secaratulus.Pemerintahan
Batista yang diktatorial mengakibatkan Fidel Castro,seorang ahli hukum muda,
memberontak dengan menyerang kesatuan Tentara diSantiago de Cuba ( 26 Juli 1953
). Fidel Castro berjuang dengan gigih untukmenggulingkan rezim Batista. Fidel
Castro dengan kekuatan sekitar 800 orangprajurit akhirnya berhasil meremukkan
pasukan militer pemerintahan Batista yangberjumlah 30 ribu prajurit, rakyatpun
mengelu-elukan Fidel Castro. Seranganyang berlangsung bertubi- tubi akhirnya
membuat Batista kewalahan. Beberapakota telah dikuasai pemberontak di bawah
pimpinan Fidel Castro. Akibatnya,akhir Desember 1958, Batista terpaksa mengakui
kekalahannya. Batista kemudianmelarikan diri ke Republik Dominika, pada tengah
malam di tahun baru 1959.Pelarian ini merupakan suatu pertanda bahwa sebuah rezim
telah berakhir diKuba.Fidel Castro mengumumkan kemenangannya pada tahun 1959
dengankalimat pertama “sekarang revolusi kita mulai”. Sejak saat itu,
tanggal 1 Januariditetapkan sebagai hari revolusi bagi Kuba. Fidel Castro dan
akhirnya berhasilmengambil alih kekuasaan atas Kuba.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana
keadaan negara Kuba Masa Pemerintahan Fulgencio Batista?
1.2.2 BagaimanaKehidupan keluarga Fidel Castro?
1.2.3 BagaimanaStrategi Fidel Castro dalam
Penggulingan Rezim Fulgencio Batista?
1.2.4 Bagaimanakeadaan negara Kuba Masa Kekuasaan Fidel
Castro?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Mengetahui keadaan negara Kuba Masa Pemerintahan
Fulgencio Batista
1.3.2 Mengetahui Kehidupan keluarga Fidel Castro
1.3.3 Mengetahui Strategi Fidel
Castro dalam Penggulingan Rezim Fulgencio Batista
1.3.4 Mengetahui keadaan
negara Kuba Masa Kekuasaan
Fidel Castro
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kuba Masa Pemerintahan Fulgencio Batista
Fulgencio Batista lahir pada 16 Januari 1901 sebagai anak
seorang petanimiskin. Pada usia 21 tahun Batista bergabung dengan militer
sambil malamnyabelajar di sekolah. Saat menjadi stenografis resmi militer,
Batista menjadi sadarakan meluasnya oposisi terhadap kediktatoran Gerrardo
Machado, seorangpolitikus korup yang mendapatkan kekuasaannya di Kuba tahun
1924. Setelah 12tahun sebagai tenaga sipil, Batista kemudian dipromosikan
menjadi sersan. Saat itu Batista telah menjadi tokoh pusat jaringan
revolusioner. Tahun 1933, disulutoleh kerusuhan-kerusuhan buruh-buruh Amerika Serikat,
pekerja beranimenentang Machado dengan menghimbau satu serangan umum. Batista
mulai
sadar dan menetapkan
bahwa agar diadakan suatu revolusi kaum serdadu. Padasetiap pos militer,
diwaktu subuh ketika sang perwira sedang tidur nyenyak,sersan-sersan yang
memegang kunci penting mengambil alih seluruh komandomiliter.
Keberhasilan
Batista kemudian dilanjutkan dengan mengangkat dirinyamenjadi kolonel, dan
seluruh komando militer berada di bawah kekuasaannya.Selama tujuh tahun
kemudian, Batista mengendalikan Kuba sebagai pemegangkekeuasaan dengan
mengendalikan seorang Presiden, yang kemudian parapemimpin parlemen berusaha
untuk menggulingkan Presiden tersebut. Kekuasaan Batista dibangun melalui
dukungan-dukungan dari polisi dan tentara yangmembatasi setiap surat kabar
oposisi, memenjarakan dan menyiksa wartawan,mengancam politikus saingan Batista
dengan membuangnya ke Miami.
Fulgencio
Batista memimpin Revolusi Sersan 1933 yang menggulingkanpemerintahan transisi
setelah pemerintahan dikatator Gerardo Machado runtuh,dan menjadi Kepala Staf
Angkatan Darat pertama, dan akhirnya orang yangbertanggungjawab di bawah
sejumlah presiden hingga 1940 ketika Batistamengangkat dirinya sebagai
presiden. Batista mengajukan konstitusi baru yangprogesif dan pada 1944 meninggalkan
jabatannya dan pensiun di Florida untuksementara waktu. Pada 1953, Batista
merebut kekuasaan dalam sebuah kudetayang hampir tidak berdarah tiga bulan
sebelum pemilu yang telah direncanakandan membangun sebuah pemerintahan
diktator yang menindas. Akibat dari kudetaBatista ini , banyak kelompok sipil
dan gerilya yang mulai menentangnya.
Batista
memulai program besar pelayanan publik dan benar-benarmeningkatkan ekonomi.
Batista memperbolehkan mafia di bawah pimpinangangster New York Meyer Lansky,
dan menjalankan kasino di sana. Di bawahpanduan kejahatan lansky, Kuba menjadi
pulau peristirahatan bagi AmerikaSerikat yang terkena karena cerutu, musik, rum
dan kebebasan terhadappelacuran. Batista sendiri memperkaya diri dengan suapan,
dan di akhir masajabatan presiden pertamanya pada 1944, Batista pergi ke
Florida sebagai orangkaya.
Di Amerika,
Batista menikmati kekayaannya dengan santai, namunsetelah empat tahun Batista
mulai bosan. Tahun 1948, Batista mendapat izinpulang ke Havana. Di negerinya
itu Batista mulai menapaki karir politik melaluikursi senat yang berhasil
diraihnya. Empat tahun kemudian, pada tahun 1952,keinginannya meraih kursi
presiden muncul lagi, tetapi Batista merasa terhinadengan hanya mendapat
peringkat ketiga dalam pencalonannya. Nalurinyabergerak dan mengumpulkan
pejabat-pejabat muda yang berambisi, bergabungmenjadi komplotan yang siap
kudeta. Dua bulan sebelum hari pemilihan, Batistamengenakan kembali seragam
militernya yang lama dan memimpin kudeta, yanguntungnya tak berdarah pada pemerintahan
Carlos Prio. Mulailah babak kedua
kekuasaan Batista.
Kebiasaan
Batista terhadap uang suap tetap bertahan, perjanjian gelapdengan bandit-bandit
kakap Amerika dibuatnya. Mereka diperbolehkan membukaperjudian dan perlindungan
pribadi di Havana sebagai imbalannya. Pembagiankeuntungan juga didapatnya dari
perdagangan dan dunia pariwisata.
Para pengusaha
telah bosan dengan kerakusan Batista, petanipun marahkarena kegagalannya
memenuhi janji meluaskan land-reform, para Cendikiawantidak suka dengan kebiasaannya
mengubah peraturan yang tidak disenangiBatista. Serdadu yang terhimpit dengan
gaji rendah, kini mulai sadar akanmilyaran rupiah yang dicuri Batista dari kas
negara.Washington yang merasa bahwa di Kuba akan terjadi pemberontakanterhadap
pemerintahan Batista, segera menarik kembali duta besarnya di Kuba,Arthur
Gadner, yang telah mengidentifikasikan dirinya dengan Batista, di manaArthur
Gadner lebih banyak bertindak sebagai pengusaha dari pada sebagaiseorang Duta
Besar negara Amerika. Duta besar yang baru Karl Smith, padapertama
kedatangannya di Kuba sudah disambut oleh kaum demonstran wanitayang
mendesaknya agar membantu memperbaiki kebebasan di Kuba. Begituoposisi mulia
memuncak, Batista dengan cepat menyebarkan teror. Lebih dari21.000 rakyat Kuba
yang dihukum mati.
Batista
memanfaatkan ketakutan Washington terhadap revolusi Castro.Batista kemudian
menuntut bukti nyata bantuan Amerika agar Batista dapatmempublikasikan bantuan
pemerintah Amerika Serikat itu ke media massa.Korupsi yang meluas mendorong
terjadinya perang gerilya yang dipimpin olehFidel Castro. Tindakan Batista
menyalahgunakan kekuasaan membuat presidenAmerika Serikat Dwight D. Eisonhower
melarang penjualan senjata ke Kuba,tanpa dukungan Amerika, Batista tidak bisa
membendung serangan Castro. Pada 1Januari 1959, ia kabur ke Republik Dominika.
Batista hidup makmur dalampengasingan di Pulau Madeira dan di Estoril, dekat
Lisbon, dan meninggal diMarbella, Spanyol, pada 6 Agustus 1973.
2.2 Kehidupan keluarga Fidel Castro
Fidel Alejandro Castro Ruz lahir
pada tanggal 13 Agustus 1926 di Biran,Provinsi Holguin, Kuba. Fidel Castro
adalah anak ketiga dari seorang ayahbernama Angel Castro y Argis, seorang
imigran Spannyol menjadi kaya melaluikerja keras dan akuisisi tanah. Ibunya,
Lina Ruz Gonzalez, soarang pelayan rumahtangga yang kemudian menikahi Angel
sampai kematian istripertamanya.
Hubungan
diluar nikah antara Lina Ruz dan Angel membuahkan enamorang anak: Fidel, Raul,
Angela, Ramon, Emma dan Juanita. Angel berceraidengan istri pertamanya ketika
Fidel berumur 15 tahun, kemudian menikahi Ruz,tapi baru ketika Fidel berumur 17
tahun, Angela mengakui Fidel sebagai anakkandungnya. Secara hukum, nama
keluarga Fidel pun harus diubah dari Ruzmanjadi Castro, namun Fidel ternyata
menyukai keduanya, dan menambahkandengan nama pilihannnya sendiri “Alejandro”
atau Alexander. Nama tambahan itudiperoleh setelah di sekolah Fidel membaca
kisah prajurit Makedonia yanglegendaris. Pilihan nama ini sedikit banyak
mencerminkan orientasinya akanpetualangan dan pertempuran sebagaimana kesatria
sejati.
Ketiadaan
figur seorang ayah, ternyata mempengaruhi perkembanganjiwa Fidel. Status orang
tuanya yang belum resmi menikah saat ia lahir, yang bisamemunculkan
interpretasi bahwa ia “anak haram”, ternyata menimbulkanpengalaman buruk bagi
Fidel disepanjang hidupnya dan mempengaruhinya secarasosial dan psikologis.
Sebagai tuan tanah di Propinsi Oriente, kekayaan ayahnyacukup mampu membiayai
dua perkawinan serta tujuh orang anaknya. Fidelberakar dari keluarga kelas
menengah, namun senantiasa tidak puas dengankondisi yang ada, bagaimanapun
keluarga itu adalah keluarga berantakan. Fideltumbuh terasing dalam keluarga
maupun lingkungan sosialnya. Dalamkeluarganya Fidel tidak dekat dengan
siapapun, kecuali dengan dua orang adikyang disayanginya, Raul dan Juanita.
Kelak, Juanita mempunyai banyakperbedaaan dalam prinsip dengan Fidel Castro dan
menempuh jalan yangbersebrangan yang kemudian Juanita memilih tinggal di
Amerika, sehinggamembuat Fidel patah hati.
Fidel tidak
dibabtis sampai usia delapan tahun, kenyataan itu membuatFidel dipermalukan
karena sering diolok-olok temannya. Orang tuanyamengirimkan Fidel ke sekolah
Katolik yang lengkap dengan asrama yangberdisiplin ketat. Tanpa disadari,
asrama itu membatasi lingkup pergaulansosialnya. Pada tahun 1945 setelah lebih
dari 11 tahun tinggal di sekolah Santiagodan Havana, Fidel menamatkan SMA-nya
di Belen, sekolah yang didirikan olehSerikat Jesuit di Havana. Pada bulan
September 1945 Fidel masuk ke Havana
University mengambil
jurusan hukum, kehidupannnya berubah total semenjakFidel memasuki masa kuliah.
Fidel Castro
menikah dengan Mirta Diaz- Balart, dan mempunyaiseorang anak bernama Fidel
“Fidelito” Castro Diaz-Balart. Mirta meninggalkanKuba tahun 1954 dengan membawa
Fidelita, dan kemudian bercerai denganCastro. Fidel mempunyai empat anak lain
bernama Alex, Alexis, antonio danAlejandro dari istri keduanya bernama Dalia
Soto del Valle. Fidel Castro jugamempunyai tiga anak lainnya.
2.3 Karir Politik Fidel Castro
Fidel Castro pertama kali tertarik
kepada dunia politik Kuba sejakCastro masih menjadi seorang pelajar, di mana
Castro selalu aktif dalampergerakan dan organisasi. Nasionalismenya yang kuat
dan kritiknya terhadapBatista dan perusahaan Amerika Serikat serta pengaruh
politik di Kuba telahmenjadi akumulasi perasaan politiknya yang kemudian akn
diterapkan dalamsikap-sikap politiknya. Castro pun mendapatkan pengikut, tapi
juga menghadapikritisisme dan selalu mencurahkan perhatian pada otoritas.
Sejak usia
muda, Fidel sudah menunjukkan bakat revolusionernya. Minatnya besar terhadap
kekuasaan. Fidel mempunyai pandangan sendiri bagaimana sebuah negara harus
dikelola. Seperti halnya kaum RevolusionerAmerika Latin lainnya, Fidel juga
ikut serta dalam golongan revolusi yang sedangmenggoyang Amerika Latin, yang
merebak pasca Perang Dunia II, dimana Kubamemihak sekutu. Semasa masih kuliah
Fidel sudah bersentuhan dengan literatur-literaturkomunis, tetapi pada saat itu
hanya sedikit mahasiswa komunis.
Pada tahun
1947, dalam puncak ketidakadilan sosial di negerinya, Fidelbergabung dengan
partai Ortodoks (Partido Ortodoxos), yang dipimpin olehEduardo Chibas,
politikus ideal yang banyak memberi inspirasi bagi Fidel muda.Partai ini dirasa
cocok dengan Fidel, karena bertekat memberantas korupsi danmenyerukan
pemerintah melakukan reformasi sosial. Walaupun tidak bergabungdengan komunis,
akan tetapi banyak kesamaan antara apa yang diyakininyadengan platform perjuangan
partai komunis.
Eduardo Chibas
adalah seorang figur yang kharismatik dan emosional,Chibas pun berlomba menuju
kursi presiden melawan penguasa pada waktu ituyaitu Ramon Grau San Martin, yang
telah membuat korupsi semakin luas. PartidoOrtodoks menunjukkan kepada publik
berbagai korupsi dan juga tuntutanpemerintahan dan reformasi sosial. Hal itu
bertujuan untuk membangkitkanpemahaman identitas nasional yang kuat diantara
masyarakat Kuba, yang bisamembentuk independensi ekonomi Kuba dan kebebasan
dari cengkeramanAmerika Serikat, serta membogkar kekuatan elit di atas politik
Kuba. Meskipun
Chibas gagal dalam
pemilihan umum, namun Castro menganggap Chibas sebagaimentornya, dan tetap
berkomitmen melanjutkan perjuangannya.
Kegagalan
pencalonan Eduardo Chibas membuat Castro kecewa,Castro kemudian mengajukan petisi
ke Mahkamah Penjamin Konstitusi,menggugat kaum diktator yang telah melanggar
Undang-undang 1940.Mahkamah menolak petisi Castro dan malah menekankan “ bahwa
revolusi adalahsumber hukumnya”.Pada saat masih menjadi mahasiswa di
Universitas Havana, kemauanCastro bertualang di luar akademis makin menjadi,
Fidel berhasil menjadipemimpin kelompok pecinta alam. Satu kali ketika memimpin
kelompoknyaberjalan kaki ke Sierra de los Organos, Fidel datang ketempat
latihan gerilyawanpemberontak Dominika yang berniat menghancurkan pemerintahan
diktatorRafael Trujillo. Dari perjalanannya di pegunungan Sierra, Castro
semakin senangdengan petualangan. Cintanya pada petualangan dan kebenciannya
padakediktatoran membawanya bergabung dengan pemberontak Dominika di bulanAgustus
1947. Iring-iringan rombongan Castro dan pemberontakan Dominikadiketahui
tentara Trujillo dan kemudian diserbu, iring-iringan itu bubar, dansituasi
kacau balau yang membawa Fidel melarikan diri ke luar Dominika.
Fidel kembali
ke kampus, kemudian berhasil menjadi pemimpinorganisasi resmi mahasiswa hukum.
Bulan Oktober 1947, Fidel menikahi MirtaDiaz Balart, namun gaya hidup Mirta
yang mempunyai tipikal kaum elit Kuba,membuat Fidel tidak melanjutkan
pernikahannya. Mirta kemudian diceraikannyapada tahun 1955- dua tahun setelah
kelahiran anak pertamanya yaitu FidelitoCastro Diaz-Balart. Fidel kemudian
menikah lagi dengan dalia Soto del Valle.
2.4 Strategi Fidel Castro dalam Penggulingan Rezim Fulgencio Batista
2.4.1 Kerusuhan Bogota
Pada tahun 1948, Castro berkunjung ke Bogota, Kolombia,
untukmenghadiri konferensi politik para pelajar Amerika Latin yang bertepatan
denganpertemuan ke-sembilan Konferensi Uni Pan-Amerika. Para pelajar
menggunakankesempatan ini untuk mendistribusikan pamflet bernada protes atas
dominasiAmerika Serikat terhadap Western Hemisphere. Beberapa hari
kemudian,pimpinan Partai Liberal Kolombia yang populis, Jorge Eliecer Gaitan
terbunuh,sehingga memicu kerusuhan yang sangat besar dijalanan sehingga banyak
orangterluka dan terbunuh (kebanyakan para pekerja miskin). Kerusuhan
danpenjarahan meluas ke kota-kota lain di Kolombia, yang memulai masa
kekacauanyang menjadi terkenal di La Violencia.
Para pelajar pun terlibat dalam
kekerasan dan kekacauan yang berada dikota La Violencia, Kolombia. Para pelajar
menyusuri jalanan untukmendistribisikan materi-materi anti Amerika Serikat dan
menggerakan revolusi.Ketika Castro dikejar oleh penguasa Kolombia atas perannya
dalam berbagaikerusuhan, Castro justru berlindung di kedutaan Kuba dan kemudian
diterbangkankembali ke Havana. Dari pengalaman melakukan kerusuhan di Bogota,
jelaslahbahwa pengalaman Castro dalam melakukan pemberontakan populer
mulaimempunyai pengaruh bagi Castro dan juga pemikiran politik berikutnya.
Castro kembali
ke Kuba dan menikah dengan Mirta Diaz Balart. Padatahun 1950, Castro lulus dari
sekolah hukum dengan titel Doktor Hukum danmulai mempraktekan gelar hukumnya
dengan bergabung di sebuah partnership diHavana bersama teman-temannya,
yang kebanyakan mewakili orang miskin danberkelas rendah. Castro telah menjadi
kandidat untuk duduk di parlemen Kubaketika Jenderal Fulgencio Batista memimpin
coup d’etat pada tahun 1952, yangberhasil melengserkan pemerintahan
Presiden Carlos Prio Soccaras dan
membatalkan pemilu.
2.4.2 Serangan ke Barak Moncada
Catro yang merasa tidak puas dalam melakukan serangan
mendadakkepada Batista, Castro pun meninggalkan praktik hukumnya dan
membentuksebuah organisasi pendukung bawah tanah, termasuk dengan saudaranya,
Raul,dan kemudian bekerjasama untuk menyerang Batista. Castro dan
Raul,mengumpulkan senjata dan amunisi serta mematangkan rencana denganmenyerang
barak Moncada, garnisum terbesar Batista yang terletak di luarSantiago de Cuba.
Pada tanggal 26 Juli 1953, Castro dan Raul menyerang barakMoncada, garnisum Cespedes
juga diserang untuk mengalihkan perhatian.Serangan tersebut terbukti
menimbulkan bencana dan lebih dari 60 dari 135militan terbunuh.
Selama satu setengah tahun, gerilyawan
Gerakan 26 Juli bertahan dipegunungan Sierra Maestra. Mereka bertahan hidup
dengan suplai makanan daribantuan panduduk sekitar. Setelah mengkonsolidasikan
diri pasca kekalahan telakdi bulan Desember 1955, di mana Fidel Castro
menyatukan kekuatan dalam suatubarisan tunggal yang berada di bawah komandonya
sendiri. Mereka merekrut parapetani, melatih mereka dan menjadikan mereka
bagian sari tentara pemberontak.Mereka melakukan serangkaian serangan sporadis
bukan untuk menguasai suatuinstalasi vital, melainkan untuk menciptakan teror
dan menurunkan moral pasukanlawan. Dalam melakukan aksinya, mereka dibantu oleh
kelompok anti-Batista
yang lain, yang telah
menyatakan diri bergabung dengan Gerakan 26 Juli.
Castro dan anggota lainnya yang masih bertahan mengaturmenyelamatkan
diri menuju kesuatu wilayah yang begitu keras di pegununganSierra Maestra timur
Santiago, di mana mereka akhirnya ditemukan dandirangkap. Meskipun ada
perselisihan pendapat mengapa Castro dan Raul tidakdieksekusi atas penangkapan
banyak dari anggota militan mereka, namun adabukti bahwa seorang opsir mengenal
Castro saat masih bersama di Universitasdan memperlakukan dengan baik
pemberontak yang ditangkap tersebut dengan
penuh iba. Sebagian
lagi ada yang mengatakan bahwa karena gambar Castro danRaul diambil oleh
seorang jurnalis selama penangkapannya, yang membuktikanCastro dan Raul masih
hidup sehingga tidak mungkin keduanya dieksekusi militer.
Proses
peradilan diselenggarakan di sebuah rumah sakit tentara yang tersembunyi dalam
bangunan bawah tanah di Havana. Castro diadili dipenghujung tahun 1953 dan
dijatuhi hukuman 15 tahun penjara. Selama menjalanipengadilan, Castro
mengucapkan pidato singkatnya berjudul “History WillAbsolute Me”, dan
dalam pidatonya itu Castro membela diri atas aksipemberontakannya dan
menyatakan pandangan politiknya sebagai berikut:
“Saya
peringatkan Anda, saya hanyalah permulaan! Jika ada dalam hatiAnda sisa cinta
terhadap negara, mencintai kemanusiaan, mencintaikeadilan, maka dengarkanlah
dengan seksama. Saya tahu bahwa sayaakan diam selama beberapa tahun; saya tahu
bahwa rezim akan mencobamenyembunyikan kebenaran dengan cara apapun; saya tahu
akan ada
konspirasi untuk
mengubur saya dalam lupa sehingga orang tidak akaningat lagi pada saya. Tapi,
suara saya tidak akan bisa dilumpuhkan,karena ia akan muncul dari dada saya
bahkan ketika saya merasa sangatsendiri, dan hati saya akan memberikan api yang
para pengecut tidakberperasaan akan menolaknya…Menghukum saya. Hal itu tidak
masalah.Sejarah akan membebaskan saya”.
Fidel Castro
didalam penjara diam-diam terus merencanakanpenyerangan kepada Batista. Setelah
dipenjara kurang lebih dua tahun, Castrodibebaskan pada Mei 1955 karena
mendapatkan amnesti umum dari seorangBatista yang percya diri dan Castro pergi
mengasingkan diri ke Mexico.
2.4.3 Gerakan 26 Juli
Saat di Mexico, Castro bertemu
kembali dengan buangan Kuba yanglain dan merencanakan Gerakan 26 Juli,
yang mana nama gerakan itu diambilsetelah tanggal serangan yang gagal ke Barak
Moncada. Tujuan utamanya adalahkembali menyerang Fulgencio Batista. Castro pun
belajar dari pengalamanserangan ke Moncada dan merencanakan taktik baru yang
dibutuhkan jikakekuatan Batista sulit untuk ditaklukan. Rencana tersebut
menggunakan taktikgerilya klasik yang pada waktu itu merupakan bentuk
pertempuran yang tidakdikenal oleh Amerika Latin Fulgencio Batista memimpin
Revolusi Sersan 1933yang menggulingkan pemerintahan transisi setelah
pemerintahan dikatatorGerardo Machado runtuh, dan menjdi Kepala Staf Angkatan
Darat pertama, danakhirnya orang yang bertanggungjawab di bawah sejumlah
presiden hingga 1940.Fulgencio Batista mengangkat dirinya sebagai presiden yang
kemudianmengajukan konstitusi baru yang progesif dan pada 1944
meninggalkanjabatannya dan pensiun di Florida untuk sementara waktu. Pada 1953,
Batistamerebut kekuasaan dalam sebuah kudeta yang hampir tidak berdarah tiga
bulansebelum pemilu yang telah direncanakan dan membangun sebuah
pemerintahandiktator yang menindas. Akibatnya, banyak kelompok sipil dan
gerilya yangmulai menentangnya.
Di Mexico, Castro bertemu
Ernesto’Che’Guevara, seorang teoritis danahli taktik perang gerilya. Che
bergabung dengan kelompok pemberontak danmenjadi kekuatan penting dalam
pembentukan keyakinan politik pada diri Castro.Penelitian Guevara tentang
penderitaan kaum miskin di Amerika Latin sudahmemberi keyakinan kepada Castro
bahwa solusinya hanyalah dengan melakukanrevolusi dengan kekerasan. Tentu saja
taktik ini memerlukan peralatan,perbekalan besar yang harus dipersiapkan,
beberapa senjata dan alat transportasi.
Awalnya,
Castro dan Che Guevara menghubungi Agen KGB (DinasRahasia Soviet) yang bernama
Nikolia Sergeevich Leonov di Mexico city. Namunkontak dengan Nikolia tidak
membuahkan hasil positif bagi kaum gerilyawan.Nikolia tidak memberikan bantuan
karena Moskow belum yakin dengankeuntungan apa yang akan didapat seandainya
mendukung gerakan Castro.
Sejak kontak
teratur dengan anggota KGB bernama Nikolia SergeevichLeonov di Mexico City
tidak berhasil dalam mendapatkan bantuan senjata,Csatro dan Che Guevara
memutuskan untuk pergi ke Amerika Serikat bersamapersonel dan dana dari
masyarakat Kuba yang hidup disana, termasuk Carlos PrioSocarras, presiden
terpilih Kuba yang digantikan oleh Batista tahun 1952.Kembali ke Mexico,
kelompok tersebut dilatih dibawah bimbingan veteran PerangSipil Spanyol
kelahiran Kuba bernama Alberto Bayo yang menyeberang keMexico setelah Fransisco
Franco mendapatkan kemenangan di Spanyol. Padatanggal 26 November 1956, Castro
dan kelompoknya yang berjumlah 82 orangbuangan kembali ke Kuba untuk memulai
sebuah pemberontakan, dan berlayardari Tuxpan diatas kapal yang sekarang
terkenal dengan nama kapal Granma.Pada 26 November 1956 dari Tuxpan di Mexico,
pukul 01.30 dini hariberangkatlah kapal Granma, kapal itu membawa 82 orang, termasuk
CheGuevara, lengkap dengan senjata dan bekal minum, dengan tujuan pantai
LasColoradas di Oriente, Kuba sebelah Timur. Menurut rencana, kapal akanmendarat
tanggal 29 November, di mana orang-orang Frank Pais termasuk CeliaSanches
sedang menunggu (Syamdani, 2009: 94)Para pemberontak mendarat di Los Cayuelos
dekat kota Manzanillobagian timur pada tanggal 2 Desember 1956. Dalam waktu
singkat, banyak dariorang-orang Castro terbunuh, membubarkan diri, atau
dipenjara oleh pasukanBatista. Ketika jumlah pastinya mengalami perdebatan,
maka kemudian disetujuitidak lebih dari 20 orang yang tetap bertahan dan
sebelumnya berjumlah 82 orang.Dua puluh orang itulah yang akan menghadapi
pertempuran dengan tentara Kubadan berhasil melarikan diri ke pegunungan Sierra
Maestra. Di antara 20 pesukanitu termasuk Che Guevara, raul Castro, dan Camilo
Cienfuegos yang dibantumasyarakat yang ada di pedalaman. Mereka pun
dikelompokkan kembali di SierraMaestra dan mengorganisasi sebuah pasukan
dibawah perintah Castro.
Pertengahan 1957,
kekuatan gerilyawan Fidel (baik di pegunungan, desadesamaupun kota) telah
mencapai lebih dari 800 orang. Fidel kemudian memecahpasukannya menjadi dua
barisan. Che Guevara ditunjuk sebagai el Comndanteuntuk barisan kedua
yang baru dibentuk. Untuk mempercepat keruntuhan rezimBatista, Fidel memutuskan
untuk memotong semua sumber utama kekayaanrezim Batista yaitu hasil pertanian
tebu. Sumber utama negara Kuba itu harusdihancurkan, Fidel lalu menyuruh
pengikutnya membakari kebun-kebun tebu, dankebun tebu yang pertama kali
diperintahnya untuk dibakar adalah kebun tebu
milik keluarganya
sendiri.
Di Mexico
Castro mengadakan koordinasi dengan gerakan bawah tanahdi daratan Kuba yang
dipimpin oleh Frank Pais, juga dengan gerakan mahasiswarevolusioner di
Universitas Havana yang dipimpin oleh Jose Antonio Acheverriadengan nama “Directorio
Revolucianario” pada 13 Maret 1957 mengadakanserangan ke Istana Presiden
dan Radio Reloj, tapi Batista lolos dari pintu belakangistana. Polisi memukul
mundur serangan ini dan Jose Antonio tewas tertembak,setelah sempat membacakan
pidatonya di Radio Reloj.
Dua tahun
perjuangannya melawan Batista menimbulkan simpati yangcukup besar dari media
massa dan publik Amerika Latin pada umumnya. Suratkabar terkenal dan
terpengaruh di Amerika Serikat, New York Times,mengirimkan kolumnisnya
Herbert Mattews untuk datang ke Sierra Maestro danmelakukan eksklusif dengan
Fidel Castro. Hasil wawancara itu dimuat sebagailaporan utama, sehingga menjadi
cerita menarik bagi publik Amerika. KedatanganMattews diikuti oleh kru
televisi, sehingga Fidel dengan bahasa Inggris yang baikdan penampilan
kharismatik, mampu menyihir pamirsa di Amerika. Pemerintahan Batista semula
menganggap enteng kekuatan gerilyawancastro, baik politisi maupun pihak tentara
tidak memandang serius keberadaangerilyawan Sierra Maestra. Mereka dianggap
bukan ancaman, tapi di musim semi1958, gerakan Fidel mulai diperhatikan dunia
Internasional. Kini pemerintahanBatista mulai menyiapkan strategi khusus,
sebuah “serangan umum”. TentaraBatista mulai bersiap-siap mengadakan
serangan besar-besaran yang akanmenentukan.
2.4.4 Operasi Verano
Pada Mei 1958, Batista mengeluarkan Operasi
Verano yang bertujuanuntuk memerangi Castro dan kelompok anti-pemerintah
lainnya. Operasi tersebutdisebut “la Ofensiva” oleh para pemberontak.
Selama peperangang di La Plata,pasukan Castro mampu menaklukan seluruh
Batalion. Ketika sumber-sumbermasyarakat Kuba pro-Castro mendukung peran
pasukan gerilyawan Castro dalampeperangan, kelompok dan para pemimpin yang lain
pun ikut melibatkan diri,seperti escopeteros (tentara tidak berpengalaman
berpasukan yang lemah).
Operasi Verano
adalah Revolusi Kuba yang paling memalukan bagiangkatan bersenjata dan
pemerintahan Fulgencio Batista. Hal ini dikarenakan 12ribu tentara profesional
Kuba di bawah pimpinan jenderal Eulogio Cantilloditugaskan untuk mengepung dan
membinasakan 300 gerilyawan yang dipimpinFidel Castro dan Che Guevara. Tentara
tersebut gagal mematahkan perlawanankaum gerilyawan. Di pihak gerilyawan
pemberontak, korban yang jatuh hanya 80orang, sedangkan dipihak tentara sepuluh
kali lipat besarnya, yaitu 800 pasukan.Operasi Verano menjadi suatu kegagalan
menunjukan moral dansemangat juang tentaranya pada saat rezim diktator Batista.
Sebaliknya,kemengan gemilang Fidel merupakan kampanye yang efektif bagi gerakan
anti-Batista. Operasi Verano yang berlangsung dari tanggal 28 Juni-8 Agustus
1958menjadi highlight bagi keberhasilan gerilyawan Sierra Maestra.
Pemerintahan
Batista pada awalnya menginginkan sebuah seranganbesar-besaran yang menentukan.
Mereka ingin menghabisi perlawanan FidelCastro dengan sekali pukul. Gerilyawan
pemberontak telah bertahan dipegunungan Sierra Maestra sejak awal 1957. Menurut
Batista, mereka kini sudahmenjadi sangat lemah, jadi inilah saatnya untuk
mengikis habis mereka, makadiluncurkanlah sebuah operasi musim panas yang
diberi nama Operasi Veranonamun para gerilyawan menyebut serangan itu
dengan istilah “la Ovensifa”.Rencana jenderal Cantillo adalah
memanfaatkan nyaris seluruh kekuatanreguler tentara Kuba (sebanyak 24 batalyon
atau sekitar 20 ribu prajurit) untukmengepung Sierra Maestra, menerapkan
blokade untuk mencegah suplai bahanpangan dan persediaan bagi pemberontak,
kemudian menyerbu dari arah utaradengan kekuatan 14 batalyon. Batista menolak
mengalokasikan seluruh kekuatanuntuk menyerang pasukan gerilya Fidel, untuk
melancarkan operasi Veranno,Jenderal Cantillo hanya mendapatkan 14 batalyon
berkekuatan sekitar 12 ributentara-sebanyak 7 ribu diantaranya adalah prajurit
rekrutan baru yang tidak
dilatih dengan baik,
dan tidak memiliki semangat tempur.
Memperhitungkan
fakta bahwa Batista akan kehilangan kendalikekuasaannya apabila Operasi Verrano
gagal, maka keputusannya untuk tidakmengerahkan seluruh kekuatan angkatan
bersenjata Kuba adalah sebuah blunder,namun itu bukan satu-satunya
kesalahan yang turut menentukan hasil akhir.Kesalahan lainnya adalah pemecahan
kendali operasi pasukan di antara duajenderal, yaitu Jenderal Cantillo dan
Jenderal Alberto del Rio Chaviano. KinerjaJenderal Chaviano sangat buruk, dia
tidak melakukan apapun kecuali memproteskesalahan rekannya, Jenderal Cantillo.
Pengangkatan Jenderal Chaviano itu lebihdilatarbelakangi pertimbangan politik,
sebab Chaviano memiliki koneksi politikyang luas, disamping itu Batista
mencurigai Cantillo bersimpati kepadagerilyawan.
Pasukan
gerilyawan Castro memahami medan tempurnya dengan baik,mereka membuat ladang
ranjau dan membangun posisi bertahan disepanjang ruteutama penyerangan pasukan
pemerintah Kuba. Kecerdasan dan kecerdikan FidelCastro dalam menyusun strategi
memudahkan Fidel menebak di mana musuhakan menyerang, dan bagaimana menghadapi
mereka secara ofensif.
Serangan
pertama pada 28 Juni berakhir dengan kekalahan besar dipihak Batista. Suatu
serangan di dekat pabrik gula Estrada Palma digagalkan olehstrategi jitu
pasukan Che Guevara. Pada 11 Juli, meletuslah pertempuran LaPlata atau
disebut juga The Battle of Jigue. Tentara Batista mendaratkan
batalyonke-18 di sungai La Plata, misinya adalah mengepung dan
menghancurkansekelompok gerilyawan Fidel Castro di basis pertahanan mereka di
puncakTurquino. Pasukan Kuba yang baru direkrut dan belum mempunyai
pengalaman,lagi-lagi dihadang oleh tentara gerilyawan Fidel Castro. Bala
bantuan keduadidatangkan, namun batalyon kedua yang didaratkan dari pantai
selatan Kuba,berhasil dihadang oleh tentara gerilyawan di pantai begitu mereka
mendarat.
Batalyon
ketiga (yaitu batalyon ke-17) juga dikirim sebagai balabantuan, tetapi mereka
masuk dalam perangkap yang dipasang gerilyawan.Pertempuran berlangsung selama
seminggu, dan batalyon ke-18 menderita korban40 tewas, 30 terluka, dan 240
tertawan, sedangkan dari pihak gerilyawan hanya 3orang yang tewas. Jenderal
Cantilo memutuskan untuk menarik mundur batalyonke-17, namun ini hanya jebakan.
Jika pasukan gerilyawan mengikuti mundurpasukannya, maka Cantilo akan menyerbu.
Strategi ini berhasil membuatgerilyawan terpancing, sehingga pecahlah
pertempuran Las Mercedes. Tentaragerilyawan untuk pertama kalinya terperangkap
jebakan musuh, dan lebih dari 70orang terbunuh dalam dua hari tembek menembak.
Termasuk diantaranya yangtewas adalah salah seorang pemimpin legendaris pasukan
gerilya, Ramos Latour.
Selama Perang
di Las Mersedes, pasukan Castro semakin dekatmencapai kemenangan. Fidel Castro
sendiri mengatur agar pasukannya keluar dariperangkap, Fidel membuka
perundingan dengan jenderal Cantillo dan Batista,sembari diam-diam mendorong
pasukannya keluar dari jebakan. Pada tanggal 8Agustus, seluruh kekuatan
gerilyawan dapat menyelamatkan diri dan seranganpasukan pemerintah seluruhnya
dihentikan. Castro pun kemudian menghukumCantillo dan menembak mati Cantillo.
Bagi angkatan bersenjata Kuba, negosiasiitu merupakan kesalahan fatal dari sisi
strategi, sebab posisi mereka sebenarnyasedang diatas angin.
Dengan
kegagalan Operasi Varano, pemerintahan Batista menampakkankelemahan dan
ketidakefektifan. Semangat tempur pasukan patah, apalagi setelahJenderal
Castillo berunding dengan Fidel Castro justru pada saat pasukanpemerintah
berada pada situasi menguntungkan untuk pertama kalinya, setelahselama enem
minggu menjadi bulan-bulanan gerilyawan pemberontak.Sebaliknya, kemenangan
Fidel Castro dalam berbagai pertempuran melawanangkatan bersenjata Batista,
merupakan bahan kampanye yang sangat efektif.
Ketika
pasukanya terkepung, Fidel muncul sebagai juru selamat dengan carabernegosiasi
dan memperdayai musuh. Pengikut mereka makin bertambah,simpati masyarakat
domestik maupun internasional makin meningkat. Pemerintahan Batista tidak
menyadari sama sekali bahwa mereka hampirsaja meraih kemenangan setelah
berhasil mengepung pasukan gerilyawan FidelCastro. Mereka bersedia berunding
karena mengira bahwa gerilyawan yangmasuk perangkap itu hanya sebagian kecil
dari pasukan Fidel Casrto. Batistamasih mengira bahwa Castro masih memiliki
1000 pasukan, padahal kelompok
yang terjebak itulah
justru kekuatan utama pasukan gerilyawan.
Dengan
mengandalkan serangan pada prajurit-prajurit rekrutmen yang baru dan masih muda
juga belum mempunyai pengalaman, dengan membagi kendali operasional ke tangan
dua jenderal yang saling bertentangan, dan denganmenghentikan pertempuran pada
saat gerilyawan castro membuat kesalahan fatalmengakibatkan pasukan Kuba
menderita kekalahan memalukan. Dua belas ribupasukan profesional bersenjata
lengkap dapat dikalahkan oleh 300 pasukangerilyawan dengan peralatan seadanya.
Kemenangan taktik dan strategi inimembuat kepercayaan diri Fidel Castro
meningkat. Empat bulan sesudahnya,Castro memutuskan untuk mengubah strateginya
dari defensif ke ofensif. Castrodan pasukannya mulai bergerak turun gunung,
tujuan mereka hanya satu, yaitubergerak menuju Havana dan menggulingkan rezim
Batista, mereka inginmembebaskan Kuba dari belenggu diktator.
Operasi Verano
memberi keuntungan materiil luar biasa bagi FidelCastro. Pasukan Batista
meninggalkan 600 pucuk senjata ditangan gerilyawanrevolusioner, termasuk sebuah
tank, 12 mortir, 12 tripod senapan mesin, lebih dari200 pucuk senapan semi
otomatis, dan senjata otomatis yang tidak terhitungjumlahnya. Tentara Batista
berhasil keluar dari serangan terakhir di Sierra Maestranamun mereka belum
kalah, namun pasukan Castro terus mengejar mereka. Padasaat itulah strategi
Fidel diciptakan di sisi kaum pemberontak, penyerangandilakukan melalui tiga
titik : Santiago de Cuba, Las Villas, dan Pinar del Rio.Castro memrintahkan
tiga barisan dalam komandonya, masing-masing di bawahpimpinan Che Guevara,
Jaime Vega, dan gamilo Cienfuegos untuk melakukanpenyerangan serentak.
Ketika operasi
Veravo berakhir, Castro memerintahkan tiga pasukanyang dipimpin Guevara, Jaime
Vega dan Camilo Cienfuegos untuk menyerangKuba pusat di mana mereka mendapat
dukungan yang sangat besar dari berbagaielemen pemberontak yang telah lama
beroperasi di daerah tersebut. Salah satupasukan Castro bergerak keluar menuju
daratan Caotu. Disini mereka didukungoleh Huber Matos, sedang Raul Castro dan
yang lainnya menuju pasukan Castroyang pertama menyisir kota Guisa di Provinsi
Granma dan mengusir musuh-musuhmereka, kemudian merekapun menguasai kota
tersebut yang awalnyadiambil oleh Calixto Carcia pada tahun 1895-1898 saat
terjadi PerangKemerdekaan Kuba (Cuban War of Independence) Fulgencio
Batista memimpinRevolusi Sersan 1933 yang menggulingkan pemerintahan transisi
setelahpemerintahan dikatator Gerardo Machado runtuh, dan menjdi Kepala
StafAngkatan Darat pertama, dan akhirnya orang yang bertanggungjawab di bawahsejumlah
presiden hingga 1940 ketika ia mengangkat dirinya sebagai presiden.
Iamengajukan konstitusi baru yang progesif dan pada 1944 meninggalkanjabatannya
dan pensiun di Florida untuk sementara waktu. Pada 1953, Batistamerebut
kekuasaan dalam sebuah kudeta yang hampir tidak berdarah tiga bulansebelum
pemilu yang telah direncanakan dan membangun sebuah pemerintahandiktator yang
menindas. Akibatnya, banyak kelompok sipil dan gerilya yangmulai menentangnya.
2.4.5 Perang Yuguajay
Pada Desember 1958, pasukan yang dipimpin Guevara dan
CamiloCienfuegos terus mengikuti pasukan anti-Batista lain yang sudah
melakukangerakan gerilya di pegunungan Sierra Maestra. Mereka berhasil
mendudukibeberapa kota, kemudian mulai bersiap untuk menyerang Santa Clara, ibu
kotaprovinsi Las Villas. Para pemberontak yang bergerilya, yang dipimpin oleh
FidelCastro, melancarkan serangan yang sangat sengit ke semua pasukan Kuba
yangada di sekitar Santa Clara, dan perang punh terjadi. Merebut Las Villas
menjadikunci sebelum bergerak maju ke ibukota Kuba, Havana.
Pasukan
Guevara berhasil menggulingkan kereta baja Batista yang dikirimkan untuk
membantu tentaranya dikota Las Villas ketika Cienfeegos menang dalam perang
Yuguajay. Dengan berhasil menaklukan di semua sisi, pasukan Batista pun
hancur. Ibu kota propinsipun dikuasai setelah kurang lebih sehari berperang
pada tanggal 31 Desember 1958. Dengan jatuhnya Santa Clara dan pengkhianatan
yang dilakukan tentara Batista dan presiden terpilih Andres Rivero Anguero
melarikan diri dari Kuba, menuju Republik Dominia dan kemudian ke Spanyol.
Andres Rivero hanya meninggalkan seorang Junta yang dikepalai oleh Jenderal
Eulogio Cantillo, yang sebelumnya komandan pada provinsi Oriente, pusat
pemberontakan yang digalang Castro. Eulogio Cantillikemudian memilih Dr. Carlos
Piedra, hakim tertua di Pengadilan Tinggi, sebagaiPresiden Kuba sementara
seperti diatur dalam Konstitusi tahun 1940. Castro punmenolak pemilihan Hakim
Piedra sebagai Presiden sementara dan PengadilanTinggi pun menolak untuk
memberikan sumpah jabatan bagi hakim tersebut.Pasukan Fidel Castro pun bergerak
cepat untuk meraih kekuasaan melalui pulautersebut.
2.4.6 Kuba Masa Kekuasaan Fidel Castro
1. Kuba Masa Awal
Pemerintahan Castro
Memasuki fase
awal setelah tergulingnya Batista, Castro hanya menjadipanglima tertinggi.
Sementara jabatan presiden diberikan kepada Dr. ManuelUrrutia Lleo, seorang
hakim liberal yang melepaskan diri dari pemerintahanBatista. Sedangkan cabinet
dipimpin oleh Jose Miro, seorang professor hokum.Pada 7 Januari 1959, Amerika
mengakui keberadaan Kuba dibawah pemerintahanyang baru tersebut.
Castro mulai
bergerak melakukan pembersihan terhadap orang-orangcontroversial, dengan
kekuatan yang ada pada Castro dan didukung olehpemerintahan yang sesungguhnya
tidak lepas dari kontrolnya, Castro melakukanpenangkapan, pengadilan dan
penghukuman terhadap para pendukung Batista.Akibat tindakan tersebut, Castro
dikecam oleh Amerika dan Negara-negara lain.Partai komunis Kuba yang berada di
bawah Batista pun tidak diakui. Anggotanyadilarang untuk melakukan aktifitas
politik.
Pada 16
Februari 1959, setelah pengunduran diri Miro Cardona, FidelCastro disumpah
sebaga Perdana Menteri, jabatan sebelumnya sebagai panglimatertinggi angkatan
perang diserahkan kepada adiknya Raul Castro. Castro mulaimengambil alih
kekuasaan, pada mei 1959, Castro mendirikan Nation Institute ofAgrarian
Reform yang ketuanya adalah Castro sendiri. Waktu tanah rakyat
Kuba53sekitar 75% dikuasai oleh orang asing, termasuk Amerika di Guantanamo.
Tanah-tanahyang dimiliki asing tersebut kemudian dijadikan milik Negara
dandibagikan kepada keluarga-keluarga yang belum memiliki tanah. Castro
jugamenghapus pertanian system sewa, dan pemilikan tanah oleh orang asing
diawasidengan ketat.
Pada 17 Juli
1959 Fidel Castro mendesak Presiden Urutia untukmengundurkan diri, setelah
dinilai melakukan “sabotase terhadap revolusi”.Kursi kepresidenan
kemudian diberikan kepada Osvaldo Darticos, ahli hukumyang sempat pula menjadi
menteri Perundang-undangan Revolusi. Akhir tahun1959, setelah berbagai langkah
konsolidasi ditempuh, kekuasaan atas Kuba telahdipusatkan sepenuhnya pada Fidel
Castro.
2. Tahun-tahun Kekuasaan
Pada Februari
1960, Kuba menandatangani sebuah persetujuan untukmembeli minyak dari Uni
Soviet. Ketika kilang minyak milik Amerka Serikat diKuba menolak untuk
memproduksi minyak, kilangpun diambil alih, dan Amerikamemutuskan hubungan
diplomatik dengan pemerintahan Castro. Untuk melawankebijakan-kebijakan
Eisenhower tersebut, pemerintah Kuba segera membentukhubungan dengan Uni
Soviet. Sebuah pakta pun ditandatangani Castro danPerdana Menteri Sovyet Nikita
Khrushchev, yang memperbolehkan Kubamenerima jumlah bantuan ekonomi dan militer
yang besar dari Sovyet.
Pada 1960,
Eisenhower mengurangi kuota impor gula Kuba menjadi700.000 ton, dan sebagai
respon, Kuba pun mensosialisasi sekitar $850 jutakekayaan dan bisnis Amerika
Serikat di Kuba. Pemerintah mengkonsolidasikontrol atas bangsa dengan
menasionalisasi industri, mengambil alih kekayaanyang dimiliki oleh rakyat Kuba
dan yang bukan rakyat Kuba, mengolektivisasipertanian dan membuat
kebijakan-kebijakan yang mengklaim akan
menguntungkan rakyat.
Berbagai kebijakan ini mengalenisasi banyak pendukung54revolusi di antara kelas
menengah dan atas Kuba, yang kira- kira hal itu setengahdari rakyat Kuba. Lebih
dari satu juta rakyat Kuba kemudian bermigrasi keAmerika Serikat, membentuk
komunitas anti-Castro yang sangat vokal di Miami,Florida. Presiden Dwight
Eisenhower memutuskan hubungan dengan Kubapada tanggal 3 Januarai 1961. Pada
tahun 1961, rakyat Amerika melakukankampanye besar-besaran untuk menjatuhkan
Castro dari kekuasaan, Amerikamengadakan serangan di Teluk Babi, dengan
merekrut tentara Kuba yang adadidalam pengasingan untuk menyerang pulau
tersebut.
a). Invasi Teluk Babi
Pada tahun 1961,
rakyat Amerika pun melakukan kampanye besarbesaranuntuk menjatuhkan Castro dari
kekuasaanya di Kuba. Pada April 1961,mereka mengadakan serangan di Teluk Babi,
dengan merekrut tentara Kuba yangada dalam pengasingan untuk menyerang pulau
tersebut. Tanggal 15 April 1961, hari setelah Castro menggambarkan
revolusinyasebagai seorang sosialis, empat lapangan udara Kuba dibom oleh
pesawat A-26.Pengeboman ini berlangsung ditahap awal invasi teluk babi. Rakyat
Kuba yangberada dipengasingan itu didanai dan dilatih oleh CIA yang melakukan
seranganke Kuba, namun tidak berhasil pada tanggal 17 April 1961. Serangan
brigade2506, sebuah pasukan yang berjumlah sekitar 1400 orang Kuba
dalampengasingan yang dikomandani oleh Manuel Artime dan pemimpin operasi
CIAGrayston Lynch dan William Robertson, mendarat di bagian tenggara
Havana,tepatnya di Playa Giron, Teluk Babi (Robert E. Quirk, 2007: 28).
Dipimpin olehErneido Oliva, kebanyakan dari pasukan sebanyak 1200 orang
membuatnya turunke darat, namun cadangan amunisi dalam dua kapal pendukung yang
disediakanAmerika serikat, Houston dan Rio Escondido, ditenggelamkan oleh
tentara Kuba,dan Sea Fury yang digerakkan dengan baling-baling kapal dan T-33
Jets punhilang.
Presiden
Kennedy pun dipengaruhi oleh pejabat Departemen Negara,termasuk Roy Rubottom
dan asistennya William Weiland yang terlibat dalammasalah-masalah dengan Castro
sejak kerusuhan Bogota dan juga persoalan-persoalanKuba tahun 1933 sebagai
asisten Sumner Welles. Kennedymengambarkan dukungan bagi invasi Teluk Babi pada
menit-menitr terakhirdengan Kennedy membatalkan beberapa bentuk pengeboman yang
bisamelumpuhkan seluruh Angkatan Udara Kuba. Prembatalan juga mencegahAngkatan
Laut Amerika menunggu disepanjang pantai dari pendaratan dalammendukung
masyarakat Kuba yang berada dalam pembuangan. Setelah tiga haripertempuran,
sekitar 100 penyerang yang mungkin 2000 milisi, telah tewas(kebanyakan terjebak
dalam bus di jalan yang melewati rawa), sedangkan sisapara penyerang ditangkap.
Setidaknya sembilan penyerang dieksekusi secaraformal, sejumlah orang tewas
karena lemas dalan truk trailer yang tidak adalubang anginnya.
Kegagalan
upaya invasi Teluk Babi sebagai pengambilan keputusan yangburuk, khususnya bagi
orang-orang Amerika-Kuba sendiri, memandang masalahini sebagai sebuah keputusan
pemerintahan Kennedy dalam upaya menyingkirkanpara pelarian Kuba yang dianggap
mengganggu Amerika.
CIA sendiri
dalam sebuah laporan internalnya menuduh bahwakegagalan itu sebenarnya hanya
terletak pada ketidakkompetenan internal. CIAjuga menyatakan bahwa kegagalan
itu terletak pada kekliruan analisis orangAmerika lainnya. Apapun alasannya,
yang jelas invasi itu menjadikan castro lebihpopular. Melalui peristiwa itu,
Castro bahkan memperolah kekuatan baru untukmenanamkan sentiment-sentimen nasionalistik
dalam rakyatnya, dalam rangkamencari dukungan untuk melaksanakan
kebijakan-kebijakan ekonominya. Dalamkegagalan Invasi Teluk Babi yang lebih
menyakitkan lagi bagi Amerika, bahwaKuba berhasil menyandera seribu lebih
tawanan Amerika, tapi justru Amerikayang harus memasok sejumlah makanan dan
obat-obatan seharga 53 juta dolarsebagai pembayaran untuk membebasakan para
tawanan. “Untuk pertama kalinyadalam sejarah,” kata Castro,
”Imperialisme telah membayar kerugian perang!”.
Fidel Castro
setelah berkuasa melakukan banyak pembenahan di lingkuppemerintahan Kuba. Salah
satu hal adalah menjadikan Kuba menjadi NegaraSosialis, ditahun 1961, bersamaan
dengan pidato May day, Castro menyatakanbahwa Kuba resmi menganut paham
sosialis. Pada tanggal 23 Maret 1962, sebuahpartai politik organizaciones
revolusionarias Integradas (ORI, didirikan olehCastro dan sekaligus sebagai
sekretaris utamanya. Pada tahun 1963, partai itukemudian berganti nama menjadi Partindi
Unido de la revolucion Socialita(PURS) dan oktober 1965 berubah lagi
menjadi Partido Comunista de Cuba(partai Komunis Kuba).
Sejak Castro
berkuasa, pada tanggal 7 Februari 1962 AS secara progresiftelah memberlakukan
undang-undang yang dimaksudkan untuk mengisolasi Kubasecara ekonomi lewat
embargo AS dan langkah-langkah lainnya, sepertimenghukum warga AS yang berlibur
di Kuba.
b). Krisis Misil Kuba
Ketegangan
antara Castro dan Amerika Serikat semakin kuat selamaterjadi krisis missil Kuba
tahun 1962, yang membawa Amerika Serikat dan UniSoviet saling melakukan konfrontasi
secara langsung terhadap Kuba. Krisis MisilKuba dimulai ketika Uni Soviet
menempatkan misil-misil nuklir di Kuba pada1962. Sebagai jawabannya, AS
melakukan blokade di perairan internasional.Umumnya orang percaya bahwa ini
adalah saat terdekat dunia dengan bencananuklir. Uni Soviet mundur, setuju
untuk menyingkirkan misil-misilnya denganimbalan janji AS untuk menyingkirkan
misil-misil nuklir serupa di Turki danuntuk tidak pernah menyerang Kuba lagi. Khruschev
bertemu dengan delegasi Kuba yang dipimpin oleh RaulCastro pada bulan Juli,
setelah berkonsultasi dengan penasehat militernya.Akhirnya disetujui penyebaran
Soviet R-12 MRBM di daratan Kuba, namunLockheed U-2 Amerika pun melakukan
pengintaian konstruksi instalasi missilpada tanggal 15 Oktober 1962 sebelum
senjata-senjata disebarkan.
Pemerintah
Amerika pun memandang instalasi senjata nuklir Uni Sovyetyang berjarak tempuh
90 mil ke selatan Key West sebagai sebuah tindakan agresifdan ancaman bagi
keamanan Amerika, akibatnya, Amerika Serikatmengumumkan kepada publik
penemuannya pada tanggal 22 Oktober 1962, danmelakukan karantina di sekitar
Kuba yang akan secara aktif menangkap danmencari berbagai saluran utama ke
pulau tersebut. Nikolia Sergeevich Leonov,yang akan menjadi Jenderal dalam
Direktorat Intelijen KGB, dan kepala DeputiKGB Sovyet di Warsawa, menjadi
penerjemah Castro yang digunakan untukkontak dengan Rusia.
Dalam surat
pribadinya kepada Khrushchev tertanggal 27 Oktober 1962,Castro mendesak
Khrushchev untuk melancarkan serangan nuklir pertamaterhadap Amerika Serikat
jika Kuba diserang Amerika, tapi Khrushchev menolakrespon serangan. Namun,
komandan lapangan Sovyet di Kuba melegalkanpenggunaan senjata nuklir taktis
jika diserang Amerika. Khrushchev pun setujuuntuk menghilangkan missil jika Amerika
punya komitmen untuk tidakmenyerang Kuba dan juga jika ada pemahaman bahwa
Amerika akanmenghilangkan MRBM Amerika yang menargetkan serangan ke Uni
Sovyetlewat Turki dan Italia, sebuah ukuran yang tidak diimplementasikan oleh
America .
AS tidak
pernah lagi mengancam Kuba secara terbuka, namun dapatdibilang bahwa AS
terlibat dalam kegiatan-kegiatan rahasia yang sangat terincidan absurd untuk
membunuh Castro, yaitu Proyek Kuba. Castro dan AS berdueldalam aksi-aksi Perang
Dingin. Dalam serangan teroris yang terkenal pada 1976terhadap Cubana
Penerbangan 455 di mana 73 orang meninggal konondirencanakan oleh lawan-lawan
Castro yang didanai CIA dan beroperasi dariVenezuela. AS juga mendukung
kelompok-kelompok teroris anti-Castro di Miamidalam serangan-serangan mereka
terhadap Kuba.
Pada April
1980, lebih dari 10.000 orang Kuba menyerbu kedutaan besarPeru di Havana untuk
memperoleh perlindungan politik. Sebagai jawaban, Castromengizinkan siapapun
yang ingin meninggalkan negara itu untuk pergi melaluipelabuhan Mariel. Dalam
penyelamatan Mariel dengan kapal, lebih dari 125.000orang Kubabermigrasi ke AS. Akhirnya AS menghentikan arus kapal-kapal
itudan Kuba menghentikan eksodus yang tidak terkendali itu.
Keruntuhan Uni
Soviet pada 1991 merupakan pukulan ekonomi yangdahsyat bagi Kuba. Ini
menyebabkan exodus pencari perlindungan lainnya yangjuga tidak terkendali ke AS
pada 1994, yang berhasil ditekan hingga hanyabeberapa ribu setahun di bawah
perjanjian AS-Kuba. Kini arus ini tampaknyameningkat lagi, meskipun jauh lebih
lambat daripada sebelumnya.
Bertahun-tahun
dibawah pemerintahan Castro, Kuba terus tumbuh,termasuk bidang ekonominya.
Ditahun 1983 pertumbuhan ekonomi Kuba telahmencapai 5%. Dalam bidang
pendidikan, Kuba yang hidup di tengah kemiskinanakibat embargo ekonomi Amerika,
masih sanggup menggratiskan seluruh biayapendidikan bagi rakyatnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada Oktober
1944 sampai Oktober 1948 Kuba dipimpin oleh PresidenRamon Grau San Martin, dan
mulai Oktober 1948 dipimpin oleh PresidenCarlos Prio Socarras. Pada September
1933, Batista mengadakan“pemberontakan sersan” yang menjatuhkan Gubernur
Provisi CarlosManuel de Cespedes yang sebelumnya menjatuhkan diktator
GerardoMachado y Morales. Bukannya langsung berkuasa, Batista malahmengendalikan
banyak presiden boneka sipil sambil menyusun kekuatandi angkatan bersenjata
dengan menjadi ketua staf angkatan bersenjatahingga 1940, saat ia sendiri
terpilih sebagai presiden. Batista memulaiprogram besar pelayanan publik dan
benar-benar meningkatkan ekonomi.Batista memperbolehkan mafia di bawah pimpinan
gangster New YorkMeyer Lansky, dan menjalankan kasino di sana. Di bawah
panduankejahatan lansky, Kuba menjadi pulau peristirahatan bagi Amerika
Serikatyang terkenal karena cerutu, musik, rum dan kebebasan terhadappelacuran.
Batista sendiri memperkaya diri dengan suapan, dan di akhirmasa jabatan
presiden pertamanya pada 1944, ia pergi ke Florida sebagaiorang kaya. Pada
tahun 1952, Batista kembali ke Kuba, menguasai60pemerintahan melalui kudeta tak
berdarah. Dua tahun kemudian Batistamenjabat sebagai presiden lewat pemilu
rakyat dan terpilih kembali padatahun 1958. Tetapi, periode kedua jabatannya
ditandai dengan represibrutal. Batista mengendalikan pers, universitas, dan
kongres dengantangan besi, Batista juga mengambil keuntungan dari
meningkatnyaperekonomian. Batista yang tidak memahami sendiri tentang
kondisidalam negerinya, di mana penderitaan rakyat meningkat, sementaraAmerika
sendiri sebagai salah satu Negara demokrasi, sejak awal tidakpernah mendukung
aksi kudeta Batista secara tulus. Pemerintahan Batistayang diktatorial
mengakibatkan Fidel Castro, seorang ahli hukum muda,memberontak dengan
menyerang kesatuan Tentara di Santiago de Cuba.
Perjuangan
Fidel Castro dalam menggulingkan rezim Batista diawalidengan adanya kerusuhan
Bogota. Pada tahun 1948, Castro berkunjung keBogota, Kolombia, untuk menghadiri
konferensi politik para pelajarAmerika Latin yang bertepatan dengan pertemuan
ke-sembilanKonferensi Uni Pan-Amerika. Para pelajar menggunakan kesempatan
iniuntuk mendistribusikan pamflet bernada protes atas dominasi AmerikaSerikat
terhadap Western Hemisphere. Beberapa hari kemudian, pimpinanPartai Liberal
Kolombia yang populis, Jorge Eliecer Gaitan terbunuh, yangmemicu kerusuhan yang
sangat besar dijalanan . Kerusuhan danpenjarahan meluas ke kota-kota lain di
Kolombia, yang memulai masakekacauan yang menjadi terkenal di La Violencia ,
yang jug a melibatkanpara pelajar . Ketika Castro dikejar oleh penguasa
Kolombia atas perannyadalam berbagai kerusuhan, Castro berlindung di kedutaan
Kuba dankemudian diterbangkan kembali ke Havana. Sekembalinya ke Kuba,Castro
menjadi kandidat untuk duduk di parlemen Kuba ketika JenderalFulgencio Batista
memimpin coup d’etat pada tahun 1952, yang berhasilmelengserkan
pemerintahan Presiden Carlos Prio Soccaras danmembatalkan pemilu. Di Kuba Catro
membentuk sebuah organisasi
pendukung bawah tanah menyerang
Batista, dan pada tanggal 26 Juli611953, Castro dan Raul menyerang barak
Moncada, kemudian gerakan inilebih dikenal dengan gerakan 26 Juli. Selama satu
setengah tahun,gerilyawan Gerakan 26 Juli bertahan di pegunungan Sierra
Maestra. Dipegunungan Sierra, Castro akhirnya tertangkap dan Castro
dibebaskanpada Mei 1955 dan pergi ke Mexico. Saat di Mexico, Castro bertemudengan
buangan Kuba yang lain dan merencanakan Gerakan 26 Juli, namagerakan itu
diambil setelah tanggal serangan yang gagal ke BarakMoncada. Tujuan utamanya
adalah kembali menyerang Fulgencio Batista.Castro pun belajar dari pengalaman
serangan ke Moncada danmerencanakan taktik baru yang dibutuhkan jika kekuatan
Batista sulituntuk ditaklukan. Rencana tersebut menggunakan taktik gerilya
klasikyang pada waktu itu merupakan bentuk pertempuran yang tidak dikenaloleh
Fulgencio Batista. Di Mexico, Castro bertemu Ernesto’Che’Guevara,seorang
teoritis dan ahli taktik perang gerilya. Che bergabung dengankelompok
pemberontak dan menjadi kekuatan penting dalampembentukan keyakinan politik
pada diri Castro. Dua tahunperjuangannya melawan Batista menimbulkan simpati
yang cukup besardari media massa dan publik Amerika Latin pada umumnya. Pada
Mei1958, Batista mengeluarkan Operasi Verano yang bertujuan
untukmemerangi Castro dan kelompok anti-pemerintah lainnya. Operasitersebut
disebut “la Ofensiva” oleh para pemberontak. Operasi Veranoadalah
Revolusi Kuba yang paling memalukan bagi angkatan bersenjatadan pemerintahan
Fulgencio Batista. Hal ini dikarenakan 12 ribu tentaraprofesional Kuba di bawah
pimpinan jenderal Eulogio Cantillo ditugaskanuntuk mengepung dan membinasakan
300 gerilyawan yang dipimpinFidel Castro dan Che Guevara. Pasukan Guevara
berhasil menggulingkankereta baja Batista yang dikirimkan untuk membantu
tentaranya dikotaLas Villas ketika Cienfeegos menang dalam perang Yuguajay.
Denganberhasil menaklukan di semua sisi, pasukan Batista pun hancur.
Memasuki fase
awal setelah tergulingnya Batista, Castro hanya menjadipanglima tertinggi.
Sementara jabatan presiden diberikan kepada Dr.Manuel Urrutia Lleo, seorang
hakim liberal yang melepaskan diri daripemerintahan Batista. Sedangkan cabinet
dipimpin oleh Jose Miro,seorang professor hukum. Pada 7 Januari 1959, Amerika
mengakuikeberadaan Kuba dibawah pemerintahan yang baru. Pada 16 Februari1959,
setelah pengunduran diri Miro Cardona, Fidel Castro disumpahsebagai Perdana
Menteri, jabatan sebelumnya sebagai panglima tertinggiangkatan perang
diserahkan kepada adiknya Raul Castro. Castro mulaimengambil alih kekuasaan,
pada mei 1959. Presiden Dwight Eisenhowermemutuskan hubungan dengan Kuba pada
tanggal 3 Januarai 1961. Padatahun 1961, rakyat Amerika melakukan kampanye
besar-besaran untukmenjatuhkan Castro dari kekuasaan, Amerika mengadakan
serangan diTeluk Babi, dengan merekrut tentara Kuba yang ada didalam
pengasinganuntuk menyerang pulau tersebut. Kegagalan upaya invasi Teluk Babisebagai
pengambilan keputusan yang buruk, khususnya bagi orang-orangAmerika-Kuba
sendiri, memandang masalah ini sebagai sebuah keputusanpemerintahan Kennedy
dalam upaya menyingkirkan para pelarian Kubayang dianggap mengganggu Amerika.
Setelah berkuasa, Castro punmelakukan banyak pembenahan di lingkup pemerintahan
Kuba. Salah satuhal adalah menjadikan Kuba menjadi Negara Sosialis ditahun
1961,bersamaan dengan pidato May day, Castro menyatakan bahwa Kuba
resmimenganut paham sosialis. Ketegangan antara Castro dan Amerika
Serikatsemakin kuat selama terjadi krisis missil Kuba tahun 1962, yangmembawa
Amerika Serikat dan Uni Soviet saling melakukan konfrontasisecara langsung
terhadap Kuba. Selama bertahun-tahun dibawahpemerintahan Castro, Kuba terus
tumbuh, termasuk bidang ekonominya.Ditahun 1983 pertumbuhan ekonomi Kuba telah
mencapai 5%. Dalambidang pendidikan, Kuba yang hidup di tengah kemiskinan
akibat embargoekonomi Amerika, masih sanggup menggratiskan seluruh
biayapendidikan abgi rakyatnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wolf, Eric. 2004. Perang Petani .Yogyakarta. Insist Press
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda